HubunganIman Ibadah dan Etika Iman ibadah dan etika juga memiliki hubungan kausalitas (sebab akibat). Kualitas iman seseorang ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ibadah orang tersebut. Makin tinggi kualitas ibadah seseoarang (misal shalat makin khusu', mengurangi atau menghilangkan syirik kepada Allah). Olehsebab itu, iman dan ilmu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. 3. Ibadah yang Dilaksanakan Harus Dilandasi dengan Ikhlas Ibadah mahdhah adalah ibadah yang bersifat ta'abudi atau mempunyai hubungan langsung dengan Allah. Ibadah ini biasanya berupa tindakan penyembahan seorang hamba kepada Allah. ibadah= kegiatan / segala sesuatu untuk menyembah dia akhlak = sikap/perilaku kita sehari-hari sebagai hablum minanas (hubungan dengan manusia) Penjelasan: Ketiga hal di atas harus dimiliki oleh setiap muslim, jika tidak maka akan menjadi celah/penyimpangan/keburukan/dosa. Jika kita tidak memiliki iman, mengapa kita menyembah? Makadari itu ilmu tidak bersifat inheren, ilmu koheren dengan kebenaran karena sumber kebenaran adalah penopang peradaban. C. Hubungan Antara Iman Dan Ilmu Dalam Islam. Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW. Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Hubunganantara iman akhlak dan ibadah A. Iman 1. Pengertian iman Menurut bahasa, iman berasal dari kata aamana-yu'minu-iimaanan yang memiliki arti kepercayaan, keyakinan. Menurut istilah iman tidak hanya sekedar kepercayaan dan pengakuan, tetapi mencakup dimensi pengucapan dan perbuatan. Keyakinan dan pengakuan merupakan gerbang pertama keimanan. Hubunganantara aqidah, ibadah dan akhlak dalam Islam ini dapat diibaratkan sebagai sebuah pohon beringin. Adapun pohon yang terdiri dari akar, batang serta buahnya. Nah, jika di dalam hubungannya dengan analogi pohon tersebut, akar bisa dikatakan sebagai aqidah, batang pohon merupakan ibadah, serta buah dari pohon tersebut merupakan akhlak. aidS. JAKARTA - Diriwayatkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan tentang Islam, iman dan ihsan dalam majelis yang dihadiri para sahabat dan didatangi Malaikat Jibril. Islam, iman, dan ihsan ini tidak bisa dipisahkan karena semuanya adalah satu kesatuan yang disebut agama Islam. Ustadz Galih Maulana dalam buku Antara Fiqih dan Tasawuf terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan mengapa Islam, iman dan ihsan adalah satu kesatuan yang disebut agama Islam. Ia menerangkan, meski Islam, iman dan ihsan disebut bertingkat-tingkat tapi bukan berarti maknanya mengerjakan satu level ke level berikutnya. Jadi yang dimaksud tingkatan adalah tingkatan keimanan. "Artinya yang tadinya keimanannya lemah, mengerjakan ibadah tidak optimal, masih suka bermaksiat, sampai pada tingkat keimanan tinggi yang mana mampu merasakan muroqobatullah," kata Ustadz Galih dalam bukunya. Ia mencontohkan orang yang imannya masih lemah. Maka orang tersebut akan mengerjakan sholat, namun sholatnya tidak khusyuk, tidak menjaga adab-adab dan sebagainya. Lain halnya dengan orang yang sudah mencapai derajat ihsan. Ketika orang tersebut sholat, hatinya khusyuk, adab-adabnya dijaga, sunah-sunahnya dijaga, dan sholatnya akan membentenginya dari berbuat maksiat. Inilah yang sangat sulit dilakukan oleh kebanyakan orang. Karena dalam praktiknya meskipun telah mengerjakan suatu ibadah lengkap dengan semua rukun dan sunahnya, tetapi belum tentu mampu menghadirkan hati sepenuhnya untuk tunduk dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT. "Mungkin saja raga kita melaksanakan sholat tetapi hati kita sibuk bersama dunia," ujar Ustaz Galih. Ia menjelaskan, begitu juga dalam bermuamalah dengan manusia dan alam. Mungkin orang berakhlak baik hanya ketika ada kepentingan. Mungkin orang berakhlak baik hanya kepada golongannya saja. Padahal berakhlak baik adalah jenis ibadah juga. Rasulullah bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari kiamat melainkan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang suka berbicara keji lagi kotor." Ustadz Galih mengingatkan, inilah pentingnya belajar tasawuf di samping belajar fikih. "Barang siapa bertasawuf tanpa fiqih maka akan menjadi zindiq, barang siapa berfiqih tanpa tasawuf maka akan menjadi fasiq, dan barang siapa mengamalkan keduanya maka akan mencapai hakikat." Ustadz Galih mengatakan, meski penisbatan ucapan kutipan tersebut kepada Imam Malik masih diperbincangkan, namun maknanya memang benar adanya. Ketika orang bertasawuf namun tidak mempunyai pengetahuan tentang fiqih akan menjadi zindiq, ia akan seenaknya meninggalkan sholat karena merasa sudah dekat dengan Allah. Begitu juga orang yang tahu fiqih namun tidak bertasawuf. Orang itu akan bermudah-mudahan dalam menjalankan syariat, sholat asal-asalan yang penting sah. "Intinya Islam, iman dan ihsan adalah satu kesatuan yang dinamakan agama Islam, semuanya berjalan bersama beriringan, barang siapa memisahkannya maka telah berkurang sebagian dari agama," jelasnya. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Akhlak dan iman mungkin memiliki definisi dan korelasi yang berbeda namun keduanya memiliki korelasi atau hubungan satu sama lain. Akhlak disebutkan sebagai buah dari keimanan seseorang kepada Allah SWT, malaikat baca hikmah beriman kepada malaikat, kitab, rasul, hari akhir serta qadha dan qadhar baca fungsi iman kepada kitab Allah dan hikmah beriman kepada hari akhir.Setiap manusia khususnya muslim yang beriman hendaknya memiliki akhlak yang baik karena pada dasarnya Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Demikian juga dengan pendapat para ulama yang menyatakan bahwa iman seseorang harus tergambar pada perilaku dan sifat seseorang kepada Allah SWT dan kepada orang lain. Lalu apakah sebenarnya inti dari hubungan akhlak dengan iman seorang muslim? Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini. baca manfaat beriman kepada Allah SWT dan fungsi iman kepada Allah SWT. Berikut adalah penjelasan mengenai Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan ihsan Definisi Iman dan AkhlakIman dan akhlak adalah dua hal yang memiliki kedudukan penting dalam islam dan memiliki pengertian yang berbeda. Meskipun ada perbedaan definisi diantara keduanya, iman dan akhlak sama-sama penting dan memiliki korelasi satu sama ImanIman secara bahasa artinya percaya atau mempercayai. Sedangkan menurut istilah iman adalah mempercayai dalam hati, mengucapkan dengan lisan serta membuktikannya dengan perbuatan. Jadi seorang muslim yang beriman hendaknya mempercayai dalam hatinya, mengucapkannya secara lisan bahwa ia mengimani rukun iman dalam islam dan membuktikannya dengan perbuatan yakni dengan ibadah dan hal-hal lainnya sesuai dengan syariat islam yang berlaku. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa iman tidaklah hanya mempercayai dengan hati dan mengucapkannya dengan lisan, ,melainkan juga dengan melakukan perbuatan atau yang dikenal sebagai ibadah. Rasul bersabdaSaya memerintahkan kalian untuk beriman kepada Allah semata. Tahukah kalian apa itu beriman kepada Allah semata? Yaitu persaksian bahwa tiada sembahan yang berhak disembah selain Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, menjalankan puasa ramadhan, dan kalian menyerahkan seperlima dari ghanimah kalian. HR Bukhari, Muslim dari Ibnu AbbasPengertian AkhlakSecara etimologi atau bahasa, akhlak atau โ€œal Khulkโ€ berarti perangai, tabiat, sifat atau budi pekerti seseorang. Menurut pendapat beberapa ulama, akhlak adalah sesuatu yang telah terpahat dalam jiwa seseorang sehingga mempengaruhi sifat dan tingkah lakunya yang dilakukan secara spontan dan tidak terpikirkan terlebih dahulu. Akhlak dalam islam terdiri dari dua kategori yakni akhlak terpuji atau akhlakuk karimah dan akhlak tercela atau akhlakuk muslim hendaknya memiliki akhlak yang mulia dan senantiasa bisa menjauhkan dirinya dari akhlak atau perbuatan tercela. Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa akhlak yang baik akan memiliki timbangan yang sangat berat diakhirat kelak baca cara meningkatkan akhlak terpuji. Rasul SAW bersabdaโ€œTidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan Allah sangat membenci orang yang suka berbicara keji dan kotor.โ€ HR. At-Tirmidzi dan Ibnu HibbanAda hubungan yang erat antara akhlak dan iman dalam islam dan hubungan diantara keduanya harus diketahui oleh setiap muslim. Hubungan antara iman dan akhlak antara lain sebagai berikut Akhlak menyempurnakan ImanIman dan akhlak adalah dua hal yang sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Seseorang belum dikatakan benar-benar beriman jika ia belum memiliki akhlak yang baik misalnya saja jika seseorang yang beriman dan banyak beribadah namun ia sering menyakiti hati orang lain atau bersikap sombong maupun ujub dan berbuat buruk maka imannya belum dikatakan sempurna sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini ุฃูƒู’ู…ูŽู„ู ุงู„ู…ูุคู…ูู†ููŠู†ูŽ ุฅูŠู…ูŽุงู†ุงู‹ ุฃุญู’ุณูŽู†ูู‡ูู…ู’ ุฎูู„ูู‚ุงู‹โ€œOrang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik diantara mereka akhlaknya.โ€ HR TirmidziDalam hadits lainnya juga disebutkan bahwa siapapun muslim yang beriman kepada Allah SWT dan apa yang tercantum dalam rukun iman haruslah memiliki akhlak yang baik. Rasul bersabdaู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู…ู ุงู„ุขุฎุฑู ุŒ ููŽู„ุงูŽ ูŠูุคู’ุฐู ุฌูŽุงุฑูŽู‡ู ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ุŒ ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุถูŽูŠู’ููŽู‡ู ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ุŒ ููŽู„ู’ูŠูŽู‚ูู„ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑุงู‹ ุฃูŽูˆู’ ู„ููŠูŽุณู’ูƒูุชู’ ู…ูุชูŽู‘ููŽู‚ูŒ ุนูŽู„ูŽูŠู‡ูโ€œBarangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia tidak menyakiti tetangganya, barangisiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam.โ€ Muttafaq alaihIman mendorong ihsanSeseorang yang beriman juga akan selalu berdoa agar ia tetap diberi kesabaran dan agar selalu bisa istiqomah dalam kebenaran atau dengan kata lain agar selalu bisa menjaga akhlaknya. Denagn kata lain iman akan membuat seseorang sennatiasa ada dalam jalan islam dan berperilaku baik atau yang dikenal dengan istilah ihsan. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut baca cara agar tetap istiqomah dijalan AllahุฒููŠู‘ูู†ูŽ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุญูุจู‘ู ุงู„ุดู‘ูŽู‡ูŽูˆูŽุงุชู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูŽู†ูŽุงุทููŠุฑู ุงู„ู’ู…ูู‚ูŽู†ู’ุทูŽุฑูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฐู‘ูŽู‡ูŽุจู ูˆูŽุงู„ู’ููุถู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ู„ู ุงู„ู’ู…ูุณูŽูˆู‘ูŽู…ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ุนูŽุงู…ู ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽุฑู’ุซู ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูŽุชูŽุงุนู ุงู„ู’ุญูŽูŠูŽุงุฉู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุญูุณู’ู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุขุจู 14 ู‚ูู„ู’ ุฃูŽุคูู†ูŽุจู‘ูุฆููƒูู…ู’ ุจูุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูู†ู’ ุฐูŽู„ููƒูู…ู’ ู„ูู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุงุชู‘ูŽู‚ูŽูˆู’ุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฑูŽุจู‘ูู‡ูู…ู’ ุฌูŽู†ู‘ูŽุงุชูŒ ุชูŽุฌู’ุฑููŠ ู…ูู†ู’ ุชูŽุญู’ุชูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽู†ู’ู‡ูŽุงุฑู ุฎูŽุงู„ูุฏููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูŒ ู…ูุทูŽู‡ู‘ูŽุฑูŽุฉูŒ ูˆูŽุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูŽุตููŠุฑูŒ ุจูุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏู 15 ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุฅูู†ู‘ูŽู†ูŽุง ุกูŽุงู…ูŽู†ู‘ูŽุง ููŽุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุฐูู†ููˆุจูŽู†ูŽุง ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู 16 ุงู„ุตู‘ูŽุงุจูุฑููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูู‚ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูŽุงู†ูุชููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู†ู’ููู‚ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููŠู†ูŽ ุจูุงู„ู’ุฃูŽุณู’ุญูŽุงุฑู18 โ€œDijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga. Katakanlah โ€œInginkah Aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?โ€ Untuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah, pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan mereka dikaruniai isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya. Yaitu orang-orang yang berdoa โ€œYa Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,โ€ yaitu orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, dan yang memohon ampun di waktu sahurโ€. QS. ร‚li Imrรขn/3 14-17.Akhlak terpuji setara dengan puasa dan shalat malamAkhlak dan iman merupakan dua hal yang sejalan dan seseorang yang memiliki akhlak mulia memiliki jabatan atau kedudukan yang tinggi dalam islam bahkan disamakan dengan orang yang gemar berpuasa dan shalat malam, meskipun demikian tidaklah berarti bahwa seseorang dapat meninggalkan puasa atau shalat malam jika ia telah memiliki akhlak atau budi pekerti yang baik baca puasa ramadhan dan fadhilahnya dan shalat malam sebelum tidur. Dari Aisyah ra., ia berkata Saya mendengar Rasulullah saw. Barsabda โ€œSesungguhnya orang mukmin dengan budi pekerti yang baik, dapat mengejar derajat orang yang selalu berpuasa dan selalu salat malam. Abu DaudJadi bisa disimpulkan bahwa iman dan akhlak tidak bisa dipisahkan. Jika seorang muslim benar-benar beriman maka iapun harus memiliki akhlak yang baik dan belum sempurna imannya jika belum memiliki akhlak yang baik tersebut atau belum berbuat ihsan atau berbuat baik. Wallahu Aโ€™lam bisshawab. baca juga hubungan akhlak dengan tasawuf dalam islam 0% found this document useful 0 votes36 views11 pagesCopyrightยฉ ยฉ All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes36 views11 pagesMemahami Hubungan Antara ImanJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. - Iman yang ada di dalam jiwa setiap muslim, tidak bisa dilepaskan dengan aktivitas ibadah. Ibadah tidak akan dilakukan apabila seseorang tidak memiliki keimanan. Iman makin sempurna dengan dilakukannya peribadahan yang ditujukan untuk menggapai ridha allah semata. Dalam buku Al Quran Hadis 2014 disebutkan, iman adalah meyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilakukan dengan anggota badan perbuatan. Artinya, iman yang tidak sekadar sesuatu yang diyakini dalam hati. Dalam diri orang beriman, perlu pula untuk mengikrarkan iman tersebut lantas mengimplementasikannya dalam perbuatan melalui anggota badannya. Iman tertinggi adalah keyakinan mengenai Allah. Iman kepada Allah berarti meyakini tentang keberadaannya, lalu lisan dengan penuh kesadaran mengikrarkannya, lantas menerapkan keimanan itu dalam kehidupan sehari-hari tanpa unsur paksaan. Seorang muslim wajib meletakkan kecintaan pada Allah melebihi kecintaan terhadap lainnya. Di samping itu, seorang muslim juga wajib meyakini apa pun yang dituntunkan Allah padanya. Keimanan mendasar dari orang Islam didapatkan dari rukun iman. Rukun ini mencakup iman kepada Allah, lalu malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta meyakini tentang takdir baik dan buruk. Suatu hari, malaikat Jibril bertanya pada nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam tentang iman dalam sebuah hadis"Jibril berkata 'Beritahukanlah kepadaku tentang iman!' Jawab Nabi 'Hendaknya engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitabNya, kepada Rasul-rasulNya, kepada hari kiamat, dan beriman kepada Qadar yang baik serta yang buruk'." laman Unisba, kesempurnaan iman dapat dilihat dari tiga ciri berikut seperti yang tertuang dalam kitab Al-Mujalasatu Wa Jawahur Al-Ilmi Jika seseorang memperoleh kesenangan, kecukupan,atau kelapangan maka dirinya tidak membawa semua itu kepada kebatilan. Jika dirinya marah, kemarahannya tidak sampai mengajaknya keluar dari jalan kebenaran. Bila dia berkuasa, maka dia tidak akan berlaku zalim dengan mengambil sesuatu yang bukan haknya. Baca juga Sifat Jaiz Allah Hanya Satu, Berikut Penjelasannya Ilmu Tauhidnya Sinopsis Buku Motivasi Islam Allah Tahu Kamu Mampu Karya Kang Ihsan Ibadah yang Diterima Allah SWT Setelah seorang muslim menyadari tentang keimanannya pada Allah dan semua hal yang wajib diimani, maka dia akan menampakkan imannya itu melalui aktivitas-aktivitas ibadah. Semua ibadah ditujukan untuk Allah. Kendati demikian, melaksanakan ibadah juga perlu diikuti dengan pemahaman mengenai ciri ibadah yang diterima. Ibadah yang benar dan diterima, memiliki dua syarat utama yaitu 1. Didasari keikhlasan karena Allah semata Niat beribadah adalah untuk Allah. Niat ini menjadikan ibadah yang dikerjakan menjadi bentuk amalan salih yang bernilai pahala. Allah tidak diduakan dalam niatnya. Sebuah hadis menyatakan Dari Umar, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang diniatkan. Barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan." HR. Bukhari 2. Mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Hukum asal ibadah adalah haram, sampai ada tuntutan yang dibenarkan oleh syariat. Oleh sebab itu, beribadah dengan hanya bermodal ikhlas untuk Allah saja tidaklah cukup, ibadah harus memiliki landasan yang dibenarkan syariat untuk melaksanakannya. Ibadah yang dibuat sendiri tanpa ada landasan yang dituntunkan Allah dan Nabi Muhammad adalah sia-sia dan tidak memiliki nilai pahala. Inilah pentingnya untuk senantiasa berpegang pada tuntunan Rasulullah dalam menjalankan ibadah. Dari Ummul Mukminin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wasallam bersabda "Siapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami ini yang bukan berasal darinya, maka dia tertolak." Riwayat Bukhri dan Muslim, dalam riwayat Muslim disebutkan โ€œSiapa yang melakukan suatu perbuatan ibadah yang bukan urusan agama kami, maka dia tertolak.โ€Baca juga Apa Ciri-ciri Amal Ibadah yang Diterima Allah SWT? Mutiara Iman dalam Diri Manusia beserta Hadisnya Keutamaan Sholat Tarawih di Bulan Suci Ramadhan & Hikmah Ibadahnya - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Dhita Koesno Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Agama dan perdamaian merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena hal diinginkan oleh agama adalah perdamaian. Namun konflik - konflik dan kekerasan yang sering terjadi sekarang ini adalah karena perselisihan antar agama. Padahal agama dan kekerasan merupakan dua hal yang bertolak belakang, seperti terang dan gelap. Agama seharusnya merupakan pendamain jika terjadi dalam bahasa sansekerta berasal dari kata "A" tidak dan "GAMA" kacau, jadi arti dari agama dari pecahan kata tersebut adalah tidak kacau atau agama merupakan suatu peraturan yang ada untuk mencapai keadaan yang tidak kacau tidak ada masalah, konflik, dan kekerasan. Dalam bahasa Latin agama berasal dari kata religio yaitu mengikat kembali hubungan manusia dengan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan perdamaian merupakan gagasan yang ideal dari semua bangsa dan harapan umat manusia di muka bumi ini. Ada yang menggambarkan perdamaian secara analogis dengan surga, yang diimpikan sebagai sebuah keadaan yang sangat menyenangkan, aman, tenang, dan damai. Dalam bahasa Inggris pemakaian istilah "damai" peace menunjuk pada keadaan tanpa konflik. Secara umum perdamaian merupakan suatu perjanjian atau tindakan untuk menuju ke arah yang baik, yaitu tidak ada konflik atau berhentinya percekcokan. Ketika umat beragama yang satu menghormati dan menghargai umat beragama yang lain. Rasa hormat dan menghargai ini bukan karena kepentingan tertentu, tetapi tulus, jujur, dan dalam arti luas adalah penyesuaian dan pengarahan yang baik dari seseorang terhadap penciptaannya pada satu pihak dan kepada sesamanya pada pihak yang lain. Hal ini berlaku bagi keseluruhan hubungan kosentris antara seorang dengan orang lainnya, seorang masyarakat, bangsa dengan bangsa, antara keseluruhan umat manusia satu sama lainnya, dan antara manusia dengan alam semesta. Istilah agama dan perdamaian sangat berkaitan erat, kedua hal ini berjalan berdampingan sebagai terang dunia. Karena di dalam agama itu sendiri tersimpan pesan perdamaian. Setiap agama mengajarkan kasih kepada umatnya, agar di dalam kehidupan beragama tercipta damai dan sejahtera, yakni tidak ada konflik, percekcokan, kekerasan, kecemburuan, dan lain sebagainya. Istilah sejahtera sangat dekat dengan istilah damai, karena jika hidup kita damai maka hidup kita akan sejahtera. Damai dan sejahtera merupakan inti dari semua ajaran agama yang ada. Dalam agama Islam, mengajarkan tentang damai. Banyak yang berpendapat bahwa agama Islam adalah agama yang cinta damai. Berdasarkan dari penamaanya yaitu "Islam" yang berasal dari bahasa Arab yang sudah jelas berarti "damai/sejahtera" dan orang-orang yang damai itulah yang terselamatkan. Ajaran agama Islam selalu mengajarkan kedamaian. Misalnya seperti firman Allah SWT dalam surah al-Hujarat ayat 13 yang artinya "Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan perempuan, dan kami menjadikan kamu beberapa bangsa dan beberapa suku-bangsa, supaya kamu saling kenal kenal mengenal satu sama lain". Fakta yang terjadi di kehidupan nyata yakni banyak kasus-kasus yang melibatkan agama bila terjadi kerusuhan di masyarakat. Banyak gereja, mesjid atau rumah ibadah lainnya yang dirusak atau dibakar. Akibatnya terjadi ketegangan di antara warga yang berbeda agama. Fakta yang terjadi para penganut agama di era ini seakan semakin kehilangan pegangan dan norma hidup sehingga cenderung mempraktekkan kehidupan yang bebas tanpa batas, lebih menonjolkan kekerasan dan mengembangkan nafsu menghancurkan orang lain yang dianggap sebagai lawan demi kepentingan sesaat mereka dan juga dikarenakan kesenjangan sosial yang terjadi. Hal inilah yang menjadi masalah yang sangat besar di masa kini, berupa masalah kedamaian dan kerukunan antara umat beragama. SumberElmirzanah, Syafa'atun, dkk. 2002. Pluralisme, Konflik, Perdamaian. Institut DIAN Interfider AG, MA. 2004. Daai Di Dunia Damai Untuk Semua. Proyek Peningkatan Pengkajian Huston. 2011. Agama-Agama Manusia. Yayasan Obor Indonesia Anis Malik. 2005. Tren Pluralisme Agama. GEMA INSANI Jakarta. Lihat Sosbud Selengkapnya

hubungan ibadah dengan iman